Minggu, 07 Juli 2013

Tugas Review PSI

REVIEW STUDI ISLAM KONTEMPORER
Oleh: Afrizal Hadi Setya
( 123911025 )

Judul              : Studi Islam Kontemporer
Penulis           : M.Rikza Chamami, M SI    
Penerbit         : Pustaka Rizki Putra (Semarang)
Tahun terbit   : Cetakan pertama, Desember 2012
Tebal buku     : 228 halaman +xii

Menyelami kedalaman Islam tidak sama dengan menyelami dalamnya lautan yang akan menemukan dasar laut. Sebagai sebuah agama dan ilmu pengetahuan, Islam menjadi menarik untuk di kaji dan tidak akan tuntas. Itulah sebabnya kajian studi Islam memberikan warna yang indah dalam topik demi  topik bahasanya.
Buku ini merupakan salah satu wujud untuk merespon kenyataan itu. Penulis mencoba untuk mendeskripsikan warna studi Islam dalam empat pola: Studi Peradaban Islam, Studi Filsafat, Studi Ruh Sumber Islam dan Studi Kawasan.

       I.  Pasang Surut Kebangkitan Kebudayaan dan Keilmuan Potret Disintegrasi Abbasiyah
Perjalanan dinasti Abbasiyah sejak berdiri hingga berakhir dengan adanya disintegrasi memang sudah tercatat sebagai sejarah islam yang cukup fantastis. Perkembangan dinasti abbasiyah dapat di klasifikasikan menjadi tiga periode: pertama, metode perkembangan dan puncak kejayaan ( 750-950 M ), kedua, periode disintegrasi ( 950-1050 M ) dan yang ketiga, periode kemunduran dan kehancuran ( 1050-1250 M ).
 Tanda-tanda adanya disentegrasi adalah munculnya dinasti-dinasti kecil, di barat maupun di timur Baghdad yang berusaha melepaskan diri,   perebutan kekuasaan dan perang salib. Adanya distegrasi ini banyak mengakibatkan banyak hal negatif seperti : kehancuran konsolidasi politik, niat untuk melakukan ekspansi dan gangguan di berbagai bidang. Zaman pemerintahan Abbasiyah pertama itu merupakan zaman paling sesuai untuk kebangkitan kebudayaan akan tetapi, adanya distegrasi dapat brimplikasi pada kebudayaan dan keilmuan Bani Abbaiyah.

    II.  Kajian Kritis Dialektika Fenomenologi dan Islam
Dalam mempelajari suatu hal dengan konsep intensionalitas, realita obyek tidak bisa di pahami berdiri sendiri, ia selalu berkaitan dengan subyek. Demikian dalam mempelajari agama yang pasti tergantung pada subyek yang melihatnya. Dengan demikian, subyek akan memahami realita hanya sesuai dengan kebutuhannya saja, sehingga obyek realita (agama tidak murni lagi ).
Secara etimologis fenomologi berasal dari kata fenomen yang yang artinya gejala. Untuk menghindari hal itu di perlukan cara yang memperhatikan benda-benda yang konkrit, struktur yang pokok dari benda-benda tersebut sebagaimana yang kita rasakan dalam kesadaran kita dan sesuai dengan sejarah atau pengalaman yang telah terjadi sehingga dalam memahami suatu realita benar-benar secara obyektif. Untuk itu harus menggunakan fenomenologi.

 III.  Filsafat Materialisme Karl Mark dan Fredrick Engels
Karl Mark dan Friedrick Engeld adalah filsuf yang menggagas materialism dialektis dan materialism historis yang berkiblat pada hegel secara kritis dengan melakukan rekonstruksi. Mereka berdua lebih dikenaldengan  “bapak pendiri komunisme” juga karena filsafat materialisme-nya. Materialisme adalah sistem pemikiran yang meyakini materi sebagai satu-satunya keberadaan yang mutlak dan menolak keberadaan apapun selain materi. Berakar pada kebudayaan yunani kuno dan mendapat penerimaan yang meluas ke abad 19, sistem berfikir ini menjadi terkenal dalam bentuk paham materialism dialektik.
Selain materialism ia juga aktifis komunis dan penggagas manifesto komunis. Dimana keduanya menyatakan bahwa agama merupakan teori umum tentang dunia itu. Agama merealisasikan inti manusia dengan cara fantastis karena inti manusia itu belum memiliki realitas yang nyata.

 IV.  Skeptisisme Otentitas Hadits: Kritik Orientlis Ignaz Goldziher
Ignaz Goldziher adalah seorang orientalis ahli tafsir dan hadits keturunan dari keluarga Yahudi yang berasal dari Hongaria dan berkebangsaan Jerman. Dalam usia dua belas tahun, ia menulis suatu risalah mengenai asal usul dan waktu yang tepat bagi sembahyang bagi orang-orang Yahudi yang di sebut Piyyuts dan menjadi anggota dalam perkumpulan orientalis di luar negri. Karya ilmiah yang ia terbitkan yaitu Die Zahiriten, Ihr Lhrsystem und Geschicte. Sedangkan Joseph Schacht adalah tokoh yang mengikuti aliran Goldzhier, mereka membuat buku yang berjudul “Muhammadenische Studies” dan “The Origin of Muhammaden Yurisprudence”.  Selain sebagai orientalis, mereka juga sebagai kritikus hadits yang menyimpulkan bahwa tidak ada hadits-hadits yang sahih dari Rasulullah dan juga hadits sebenarnya adalah rekayasa umat islam dalam kurun kedua dan ketiga
Dalam rangka membuat kritik hadits, ia masih memilah antara hadits dan sunah. Ia menyatakan bahwa hadits bermakna suatu disiplin ilmu teoritis dan sunah adalah kopendium aturan-aturan praktis. Satu-satunya kesamaan sifat antara keduanya adalah bahwa keduanya berakar turun menurun. Dia menyatakan bahwa kebiasaan-kebiasaan yang muncul dalam ibadah dan hukum yang di akui sebagai tata cara kaum muslim pertama yang di pandang berwenang dan telah di praktikan dinamakan sunah atau adat/kebiasaan keagamaan.

    V.  Telaah Sosio – Kultural : Manhaj Ahlul Madinah
Sepeninggal Rasulullah muncul banyak permasalahan dalam penetapan hukum-hukum islam, karena Rasulullah yang mengetahui dalam penetapan hukum-hukum tersebut. Para sahabat nabi berusaha untuk menjawab segala permasalahan yang timbul, yang akhirnya menimbulkan banyak perbedaan.
Perbedaan terus berkembang dari masa ke masa hingga melhirkan banyak madzhab, terdapat du madzhab besar dalam hukum islam yaitu ahli hadits dan ahli ra’yi yang pada akhirnya melahirkan empat madzhab: Imam Syafii, Imam Hanafi, Iman Maliki dan Imam Hambali.
Ahli hadits adalah sekelompok orang yang ahli hadits yang berorientasi pada nash Al-Qur’an dan nash Hadits, sdangkan ahli ra’yi adalah sekelompok orang yang menggunakan akal dalam berijtihad.

 VI.  Postmodernisme : Realitas Filsafat Kontemporer
Postmodernisme oleh J. F. Lyotard dalam bukunya La Condition Postmoderne (1979), diartikan secara sederhana sebagai “incredulity towards inetanarratives” ( ketidakpercayaan terhadap metanarasi ). Paradoksal yang menyebabkan sifat ambivien yang adanya di era postmodern. Yang mana teridentik dengan 2 hal yaitu di nilai sebagai keadaan sejarah setelah zaman modern dan di pandang sebagai gerakan intelek yang mencoba menggugat pemikiran sebelumnya yang berkembang pada mindset kontemporer.
Maka dari, geliat postmodernisme yang lebih di kenal posmo menjadi trend filsafat saat ini yang masih sering didiskusikan oleh semua orang. Posmo bisa di bilang sebagai filsafat kontemporer yang masih populer hingga saat ini.

VII.  Potret Metode dan Corak Tafsir Al-Azhar
Metode tahlili ( analisis ) yang di gunakan pada tafsir karya hamka dengan bergaya khas tertib mushaf, yaitu menafsirkan, memaparkan, menerangkan segala aspek yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Qur’an dengan keahlian dan mufassir yang menafsirkan ayat-ayat tersebut. Penafsiran metode ini dapat menggunakan bentuk ma’tsur ( riwayat ) ataupu ra’y ( pemikiran ). Kemudian corak yang digunakan adalah kombinasi al-adabi al-ijtima’i - sufi. Corak tafsir al-adabi al-ijtima’i yaitu corak tafsir yang populer di zaman modern ini, dengan memahami nash-nash Al-Quran kemudian mengemukakan ungkapan-ungkapannya lalu menjelaskan makna yang terkandung menggunakan gaya bahasa yang menarik dan indah, sedangkan corak sufi banyak di perlihatkan dengan secara tasawwuf.

VIII.  Diskurus Metode Hermeneutika Al-Qur’an
Terminologi merupakan salah satu paradigma keilmuan yang terkait dengan menafsirkan teks-teks kitab suci. Hermeneutika memang terdengar rancu di wacana pemikiran islam. Biasanya kata tersebut di gunakan untuk menafsirkan bahkan menakwikan kitab injil, tetapi disini justru di pakai untuk kitab suci umat islam yaitu Al-Qur’an.
Bagi kalangan islam tradisional terutama para santri sangat menyangkal adanya metode tersebut, sedangkan yang biasa menggunakan metode hermeneutika yaitu para muslim kontemporer. Beberapa tokoh islam yang menggunakan metode hermeneutika Al-Qur’an: Hasan Hanafi, Fazlur Rahman, Arkoun, Amina Wadud Muslim, Ashgar Ali Engineer dan Farid Esack.

 IX.  Jawa dan Tradisi Islam Penafsiran Historiografi Jawa Mark R Woodward
Clifford Geertz dalam karyanya The Religion of Java membagi Islam Jawa dengan varian abangan, santri dan priyayi. Mark R. Woodward merupakan etnograf jawa sekaligus antropolog yang otoritas keilmuannya di akui dalam meneliti pengaruh Islam terhadap tradisi Jawa. Menurut Merk R Woodwark islam jawa adalah unik karena konsep sufi mengenai kewalian, jalan mistik dan kesempurnaan manusia di terapkan dalam formulasi suatu kultus keraton. Ia mengatakan salah satu ciri islam jawa adalah kecepatan dan kedalamannya mempenetrasi masyarakat hindu-budha yang paling maju. Generasi sekarang dapat melihat bagaimana pertemuan ini bermuara pada tradisi jawa. Ia juga sangat kritis terhadap karya Geertz. Mencari titik temu antara agama ( islam ) dengan kultur ( jawa ) menyimpan kekhawatiran laten akan berkurangnya otentitas dan kemurnian ajaran agama itu.

    X.  Reinterpretasi Profil Perdapan Islam
Pada masa kejayaan bani abbasiyah banyak ilmuan muslim yang populer seperti : Khawarizmi, Ibnu sina, Al-Ghozali, Ibnu Rusyd dan lain-lain. Namun, karena terlalu lengahnya umat islam sehingga semua ilmu pengetahuan di rampas oleh bangsa barat, mereka mengambil inti-inti ilmu kemudian di rombak menurut pengertian mereka sendiri. Terutama saat di bakarnya perpustakaan terbesar bani abbasiyah oleh pasukan mongil yang menjadi lautan hitam. Begitu naas saat kehancuran bani abbasiyah yang pada masa kejayaannya menjulang tinggi akan kebudayaan dan keilmuan. Sejak saat itu pindah semua ilmu pengetahuan ke dunia barat.

Dari pengalaman maupun sejarah dahsyat diatas, perlu bahkan butuh adanya perubahan, buktikan umat islam tidak seperti apa yang bangsa barat pandang terutama peristiwa yang terjadi saat keruntuhan bani abbasiyah. Dengan mengikuti perkembangan zaman tidak seharusnya terpuruk pada metode islam tradisional, studi islam kontemporer juga di perlukan untuk proses pembaharuan . setiap segala sesuatu butuh adanya refresh apa pun itu, tetapi tetap berefleksi pada sejarah dan pengalaman. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar